Senin, 27 September 2010

Siklus hidup system (sytem life cycle)

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    LATAR BELAKANG

Dengan seiringnya perkembangan jaman maka sebuah sistem tentu tidak selamanya dapat digunakan dengan baik. Untuk itu perlu ada perubahan terhadap sistem tersebut baik dengan cara memperbaiki sistem yang lama ataupun jika perlu untuk mengganti sistem yang lama. Ada beberapa hal yang mendasari hal tersebut, antara lain:

·           Ada permasalahan pada system yang sama

Permasalahan yang dimaksud disini seperti adanya ketidakberesan pada sistem yang lama sehingga hasilnyapun tidak sesuai dengan yang diharapkan. Contohnya : terdapat kesalahan-kesalahan baik yang disengaja ataupun tidak yang menyebabkan data pada suatu perusahaan tidak dapat terjamin kebenarannya, adanya kesempatan atau peluang anggota dari sistem tersebut untuk melakukan kecurangan. Permasalahan yang lain juga dapat disebabkan oleh pertumbuhan organisasi tersebut. Contohnya pada sebuah perusahaan perdagangan yang berkembang yang sebelumnya hanya sebatas dalam kota kini hingga nasional bahkan internasional. Pertumbuhan organisasi (perusahaan) memaksa sistem yang dimiliki sebelumnya harus disesuaikan dengan kebutuhan kerja dari perusahaan tersebut, misalnya transaksi yang sebelumnya bersifat konvensional kini lebih moderen dengan memanfaatkan internet.

·         Untuk meraih kesempatan (opportunities)

Sebuah sistem harus diperbaiki atau dikembangkan juga disebabkan untuk meraih kesempatan dari suatu organisasi atau perusahaan. Misalnya pada tingkat manajer pada sebuah perusahaan dituntut untuk cepat menghasilkan suatu kebijakan agar perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, sehingga perusahaan tersebut memanfaatkan Sistem Pendukung Keputusan agar kebijakan yang didapat lebih cepat.

·         Adanya intruksi – intruksi (directives)

Sistem harus diperbaharui atau dikembangkan juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti pemerintah. Adanya kebijakan-kebijakan pemerintah memaksa sebuah perusahaan menggunakan sistem yang tidak bertentangan dengan kebijakan tersebut.

Pengembangan atau pembuatan sebuah sistem tentu tidak memakan biaya yang sedikit, sehingga organisasi harus secara bijak menentukan apakah sistem yang digunakan masih layak untuk dipakai atau sudah harus dikembangkan atau diganti. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk melihat sebuah sistem harus diperbaiki adalah : keluhan dari pelanggan, pengiriman barang yang sering tertunda, pembayaran gaji yang terlambat, ketidakberesan keuangan, persediaan barang yang terlalu tinggi, investasi yang tidak efisien, dll

B.     TUJUAN

Untuk memahami daur hidup pengembangan system lebih mendalam karena sebuah system terdiri dari bagian/komponen untuk suatu tujuan. Apabila suatu system mempunyai suatu batas yang jelas dan penghubungnya (interface) diuraikan dengan jelas pula maka suatu perubahan atau pembetulan dapat dilakukan dengan lebih mudah daripada apabila subsistem tersebut disimpan dalam proses yang lebih besar.

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    PENGERTIAN

            Secara sederhana system dapat diaertikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsure,komponen atau variable-variabel yang terorganisasi,saling berinteraksi,saling tergantung satu sama lain dan terpadu.Unsur-unsur yang mewakili suatu system secara umum adalah masukan(input),pengolahan(processing) dan keluaran(output).Istilah system sekarang ini banyak dipakai.

Siklus hidup system (sytem life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan system atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup system terdiri dari serangkaian tugas yang mengikuti langkah - langkah pendekatan system. Karena tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down, sistem informasi kemudian akan melanjutkan daur hidupnya. Sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan. Sistem beradaptasi terhadap aneka perubahan lingkungannya yang dinamis hingga kemudian sampai pada kondisi dimana system tidak dapat lagi beradaptasi. Sistem baru kenudian dibangun untuk menggantikannya.

            Siklus  hidup pengembangan sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik.

            Dalam membangun suatu sistem informasi (dalam hal ini lebih mengacu kepada pengertian aplikasi perangkat lunak) digunakan metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle atau SDLC). SDLC terdiri dari sejumlah tahapan yang dilaksanakan secara berurutan.

Secara umum tahapan dari SDLC adalah sebagai berikut:

ü      Pengumpulan data (data gathering)

Jika sudah ada sistem yang berjalan sebelumnya maka perlu dilakukan pengumpulan data dan informasi yang dihasilkan dari sistem yang ada. Pengumpulan laporan (report), cetakan (print-out), dsb baik yang sudah ada maupun yang diharapkan untuk ada pada sistem yang baru. Interview dan questionnaire terhadap orang-orang yang terlibat dalam sistem juga mungkin perlu dilakukan. Apabila sistem yang akan dikembangkan benar-benar baru (belum ada sistem informasi sebelumnya) maka pada tahapan ini pengembang bisa lebih menekankan kepada studi kelayakan dan definisi sistem.

ü      Analisa Sistem

Jika tahapan pengumpulan data dilakukan dengan melibatkan klien atau pengguna sistem informasi, maka mulai dari tahapan analisa lebih banyak dilakukan oleh pihak pengembang sendiri. Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan dikembangkan. Mendefinisikan objek-objek yang terlibat dalam sistem dan batasan sistem. Tahap analisa system yaitu : [1]. Identifikasi masalah [2]. Mengorganisasikan tim proyek [3]. Mendefinisikan kebutuhan informasi [4]. Mendefinisikan criteria kinerja system [5]. Membuat laporan hasil analisis

ü      Perancangan Sistem (design)

Merancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atau Data Flow Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik. Merancang input ouput aplikasi (interface) dan menentukan form-form dari setiap modul yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga kerangka kerja (framework) aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi dan tools yang akan digunakan baik selama tahap pengembangan (development) maupun pada saat implementasi (deployment).

ü                  Implementasi

Menentukan bahasa pemrograman yang digunakan, hardware yang dipakai yaitu beberapa buah PC yang digunakan petugas untuk menginput, mengakses data. OBR untuk meneruskan informasi ke komputer, database yang digunakan untuk menyimpan informasi, terminal peragaan visual dan id card untuk pengunjung agar bisa meminjam buku.

ü      Penulisan kode program (Coding)

Programming (desktop application) atau Scripting (web-based application) hanyalah salah satu tahapan dari siklus hidup pengembangan sistem. Tahapan ini dilakukan oleh satu atau lebih programmer. Jika tahapan analisa dan perancangan sistem telah dilakukan dengan baik, maka porsi tahapan coding tidaklah besar.

ü      Testing

Biasanya tahapan ini dilakukan oleh Quality Assurance dari pihak pengembang untuk memastikan bahwa software yang dibangun telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu metodenya bisa dengan menginput sejumlah data pada sistem baru dan membandingkan hasilnya dengan sistem lama. Apabila diperlukan maka tahapan ini bisa dibagi menjadi dua yaitu testing oleh pihak pengembang (alpha testing) dan testing oleh pihak pengguna (beta testing).

ü      Instalasi

Pada pengembangan aplikasi Client-Server, umumnya terdapat server untuk development, testing dan production. Server development berada di tempat pengembang dan dipergunakan selama pengembangan dan bisa juga setelahnya untuk perbaikan aplikasi secara terus menerus (continuous improvements). Server testing berada di tempat pengembang dan bisa juga di tempat pengguna apabila diperlukan beta testing. Setelah aplikasi dirasa siap untuk dipergunakan maka digunakanlah server production yang berada di tempat pengguna. Pada prakteknya di tempat pengembang juga bisa terdapat server production yaitu server yang memiliki spesifikasi hardware dan software yang sama dengan server di tempat pengguna. Hal ini dimaksudkan agar apabila ditemukan error atau bug pada aplikasi di tempat pengguna maka pengembang dapat mudah mencari penyebabnya pada server production mereka.

ü      Pelatihan

Pihak pengembang memberikan training bagi para pengguna program aplikasi sistem informasi ini. Apabila sebelumnya tidak dilakukan beta testing maka pada tahapan ini juga bisa dilangsungkan User Acceptance Test.

ü      Pemeliharaan

Maintenance bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang digunakan oleh pihak pengguna benar-benar telah stabil dan terbebas dari error dan bug. Pemeliharaan ini biasanya berkaitan dengan masa garansi yang diberikan oleh pihak pengembang sesuai dengan perjanjian dengan pihak pengguna. Lamanya waktu pemeliharaan sangat bervariasi. Namun pada umumnya sistem informasi yang kompleks membutuhkan masa pemeliharaan dari enam bulan hingga seumur hidup program aplikasi. Tahap pemeliharan system yaitu :

1.      Penggunaan system

Menggunakan system sesuai dengan fungsi tugasnya masing – masing untuk operasi rutin / sehari – hari.

2.      Audit system

Melakukan pengamatan dan penelitian formal untuk menentukan seberapa baik system baru dapat memenuhi criteria kinerja. Ini disebut penelaahan setelah penerapan dan dapat dilakukan seseorang dari jasa informasi / auditor internal.

3.      Penjagaan system

Melakukan pemantauan sehingga system tetap beroprasi dengan baik. Menjaga kemutakhiran system jika sewaktu – waktu terjadi perubahan lingkungan system / modifikasi rancangan software.

4.    Perbaikan system

Melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi kesalahan dalam program / kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi saat tahappengujian system.

5.    Meningkatkan system

Secara teori inilah siklus hidup pengembangan sistem. Namun pada prakteknya hal ini tidaklah selalu mulus untuk dilaksanakan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan sistem informasi. Terutama adalah pada faktor manusia yang terlibat. Dari pihak pengembang, kurangnya keahlian dan pengalaman bisa menyebabkan kesalahan dalam satu tahapan sehingga menyebabkan siklus ini harus diulangi dari tahapan yang salah. Bisa terjadi bahwa siklus ini dilakukan sampai berulang-ulang. 

Dari pihak pengguna, idealnya perlu bersama-sama dengan pihak pengembang untuk memahami sistem informasi mulai dari awal siklus hidup pengembangan sistem. Namun yang sering terjadi pihak pengguna menyerahkan semuanya kepada pihak pengembang sehingga pada saat implementasi (testing atau training) pihak pengguna tidak menyetujui (menolak) sebagian atau seluruh rancangan dari sistem yang telah selesai dibangun oleh pihak pengembang. 

B.     SEJARAH PENGEMBANGAN SISTEM

Istilah daur hidup (life cycle) pada suatu sistem digunakan untuk menjelaskan tahap-tahap perkembangan sistem, serta langkah-langkah dalam proses perkembangannya. Untuk mengetahui proses sistem informasi dan proses sistem engineering, ktai harus membandingkan daur hidup kedua sistem tersebut. Dengan mengetahui daur hidup sistem informasi tahun 1960 sampai dengan tahun 1983, kita akan mengetahui perbedaannya. Daur hidup sistem informasi sangat dekat dengan daur hidup yang terjadi dalam sistem engineering; perencanaan, analisis, desain, pelaksanaan, dan perawatan. Proses perkembangan sistem informasi merupakan proses engineering.

Meskipun selama hampir dua puluh tahun putaran sistem informasi, yang kurang lebih berisi langkah-langkah yang sama, namun pemberian nama dan dukungan pada langkah-langkah tersebut belum cukup untuk mengembangkan sistem informasi yang baik. Kekurangan tersebut adalah bahwa pada tiap perkembangan sistem engineering terdapat beberapa peralatan dan metodologi yang digunakan secara paralel dengan daur hidup sistem tersebut. Kegagalan dalam menentukan tuntutan dan peran serta pemakai dalam perkembangan sistem juga penyebab lain dari kegagalan sistem informasi, demikian juga masalah sulitnya memperoleh komputer dari produsen, staf yang tidak memenuhi syarat, batas waktu yang tidak realistis dan manajemen yang tidak memadai.

Tahun 1960

·         Analisis sistem sekarang

·         Mengembangkan model konsep

·         Tes Model

·         Petunjuk instalasi baru

·         Instalasi keseluruhan

·         Sistem baru

Tahun 1970

·         Batasan defenisi

·         Studi pemgamatan

·         Pengumpulan data dan analisis

·         Sistem desain

·         Rencana pelaksanaan

·         Pengembangan

·         Pengujian

·         Interupsi

·         Perawatan

Tahun 1980

·         Pengamatan awal

·         Studi kelayakan

·         Operasi dan sistem analis

·         Permintaan pemakai

·         Pendekatan dukungan teknik

·         Desain konsep

·         Evaluasi alternatif dan pelaksanaan

·         Spesifikasi sistem teknik

·         Perkembangan dukungan teknik

·         Spesifikasi aplikasi

·         Program aplikasi dan pengujian

·         Prosedur pemakai dan kontrol

·         Rencana pelaksanaan

·         Rencana konversi

·         Pengujian sistem

·         Pelaksanaan konversi

·         Penekanan dan pencarian

·         Pengulangan pelaksanaan yang lalu

Tahun 1983

·         Definis masalah

·         Studi kelayaka

·         Analisis

·         Sistem desain

·         Desain keseluruhan

·         Pelaksanaan

·         Perawatan

Kesalahan interpretasi mengenai tahap-tahap perkembangan sistem di atas adalah linier. Seolah olah semua fase dan tahap terlihat berderet secara berurutan. Tetapi sebenarnya tidak demikian. Semua tahap pada proses perkembangan sistem tersebut mempunyai sifat dasar yang iteratif yaitu pekerjaan pada suatu tahap sering harus diulang-ulang, dan apapun yang dikerjakan pada suatu tahap mungkin perlu dikoreksi secara keseluruhan.

Meskipun terdapat beberapa variasi diantara masing-masing tahap, metode sistem klasik ternyata tidak cukup untuk menghasilkan sistem informasi yang baik, kemudian sebagai tambahan pada penamaan tahap-tahap dari suatu daur hidup sistem, kita harus mempunyai beberapa peralatan dan teknik baku untuk mengembangkan sistem tersebut. Pada awal 70-an, beberapa peralatan dan metodologi dikumpulkan dengan nama metodologi terstruktur atau metodologi perkembangan sistem terstruktur atau metodologi analisis dan desain terstruktur. Pada dasarnya metodologi-metodologi tersebut menyajikan peralatan dan teknik tambahan kepada analis sistem, disamping ide tentang daur hidup sistem informasi.

C.    KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI SISTEM

Karakteristik system meliputi:

Ø      Komponen Sistem(Components)

Ø      Batasan Sistem(Boundary)

Ø      Lingkungan Luar Sistem(Environtment)

Ø      Penghubung Sistem(Interface)

Ø      Masukan Sistem(Input)

Ø      Keluaran Sistem(Output)

Ø      Pengolah Sistem(Proses)

Ø      Sasaran Sistem(Objective)

Sedangkan Klasifikasi system meliputi:

Ø      Sistem abstrak dan system fisik

Ø      Sistem alamiah dan system buatan manusia

Ø      Sistem deterministic dan system probabilistic

Ø      Sistem terbuka dan system tertutup

D.    TUJUAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM

TUJUAN

ü      Performance (kinerja), dapat diukur dengan 2 parameter yaitu throughput dan respon time.

 Throughput adalah banyaknya transaksi yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu. Respon time adalah waktu yang terbuang pada saat perpindahan proses transaksi. Jadi peningkatan kenerja bertujuan untuk meningkatkan jumlah transaksi dengan waktu yang secepat mungkin.

ü     Information (Informasi), peningkatan kualitas dari informasi tersebut. Tentu saja kualitas dari informasi ini akan menentukan kebijakan dari organisasi tersebut.

ü     Economy, meningkatkan keuntungan dengan biaya yang minimum.

ü     Control (pengendalian), Digunakan untuk mengontrol atau mendeteksi adanya kesalahan -kesalahan pada suatu sistem.

ü     Efficiency (efisiensi), berbeda dengan ekonomis yang bertitik berat pada keuangan, efisiensi disini adalah pemanfaatan sumber daya semaksimal mungkin.

ü      Service, peningkatan layanan oleh sebuah sistem.

PRINSIP
Beberapa prinsip yang harus digunakan pada saat pengembangan sistem adalah :

*      Sistem digunakan untuk managemen

Ini adalah prinsip pokok yang harus dingat pada saat pengembangan sistem, karena tujuan akhir dari pengembangan sistem ini adalah mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh pihak managemen.

*      Sistem yang dikembangkan merupakan investasi modal besar
Pengembangan suatu sistem tentu memerlukan modal yang besar sehingga pengembangan sistem juga merupakan sebuauh investasi untuk perusahaan itu sendri. Beberapa hal yang harus diperhatikan terhadap investasi modal adalah : semua alternatif yang ada harus diinvestigasi, dan investasi yang terbaik harus bernilai

*      Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Komponen utama dari sebuah sistem tentu saja orang yang menggunakan sistem tersebut. Jadi sistem yang baik tanpa didukung oleh sumber daya yang baik pula tentu tidak akan menghasilkan hasil yang optimal.

*       Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dikerjakan pada saat pengembangan sistem
Untuk menyelesaikan pengembangan sistem harus terlebih dahulu mempersiapkan perencanaan yang baik dan waktu kerja yang ditentukan. Tahapan-tahapan kerja ini biasanya dapat dijelaskan pada daur hidup sistem. Siklus hidup sistem akan dibahas dipoin berikutnya.

*      Proses pengembangan sistem tidak harus urut
Tidak selamanya pengembangan sistem harus dilakukan secara urut, bisa saja beberapa langkah dijalankan bersamaan. Tentu saja akan menghemat waktu dan memperhatikan hasil kerja agar tetap optimal.

*       Tidak takut untuk membatalkan proyek.
Rancangan yang telah dibuat akan dilakukan analisa, dan jika pada tahap analisa tersebut ternyata rancangan tidak dapat dilanjutkan pada tahap implementasi karena suatu hal maka proyek tersebut harus dibatalkan. Tentu saja ini bertujuan untuk perusahaan/organisasi itu sendir, agar tidak terjadi kerugian baik dari segi waktu dan tenaga ataupun masalah ekonomi.

*       Dokumentasi
Dokumentasi sangat berguna untuk pengembangan sistem berikutnya. Dokumentasi seharusnya dilakukan dari awal pengembangan sistem sampai proses tersebut selesai dilakukan.

E.   MODEL SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM


1. Waterfall Model

waterfall

Model ini merupakan model satu arah yang dimulai dari tahap persiapan sampai perawatan. Tahapan ini meliputi perencanaan, mendisain sistem, implementasi, verifikasi dan perawatan. Perencanaan adalah tahap mendefinisikan masalah dan menentukan pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa yang mengerjakan dan kapan dikerjakan. Tahap berikutnya adalah disain. Tahap ini bertujuan untuk mendisain permasalahan sesuai dengan masalah yang telah didefinisikan. Berikutnya adalah implementasi, merupakan penerapan dari disain yang dibuat. Setelah disain diimplementasi maka berikutnya adalah verifikasi dan penerapan. Tahap ini merupakan tahapan yang paling besar dalam pembiayaannya, karena selama sistem tersebut masih dipakai maka pembiayaan masih ada.

2. Model Iteratif

Model Interative

Perbedaan yang paling terlihat antara model waterfall dengan model intertif ini adalah proses kerja pengembangan sistem tersebut. Jika pada waterfall satu arah, sedangkan pada iteratif terdapat testing dan evaluasi yang menguji apakah aplikasi tersebut masih dapat digunakan atau tidak. Jika system tersebut ternyata tidak baik untuk digunakan lagi maka akan dilakukan identifikasi masalah lagi dan kembali untuk dikembangkan.

3. Model Spiral

Model Spiral

Model spiral juga dikenal dengan model siklus hidup spiral adalah siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) yang digunakan di Teknologi informasi. Model ini adalah kombinasi antara model prototipe dan model waterfall.
Langkah-langkah pada model ini antara lain:
• Inisialisasi masalah baik dari faktor eksternal maupun internal
• Disain awal untuk membuat sistem baru
• Disain yang telah dibuat kemudian dibuatkan prototipe pertamanya.
• Prototipe kedua berisi beberapa prosedur antara lain : (1) mengevaluasi prototipe pertama  dalam hal ini mencari kelemahan dan resikonya, (2) mencari kebutuhan protoripe yang kedua. (3) mendisain dan merencanakan prototipe yang kedua. (4) membuat dan menguji prototipe yang kedua.
• Projek dapat dibatalkan jika resiko untuk pelaksanaannya besar.
• Prototipe yang baru dievaluasi dengan cara yang sama seperti yang telah dijelaskan di atas.
• Langkah sebelumnya terus dilakukan sampai prototipe yang dihasilkan sesuai dengan tujuan.
• Hasil akhir adalah prototipe yang telah disaring sesuai dengan kebutuhan dan tujuan.

F.     ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM

ALAT

Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan metodologi pengembangan sistem maka dibutuhkan beberapa alat. Alat-alat yang digunakan biasanya berupa gambar atau diagram atau grafik.
Contohnya :
• HIPO diagram
• Data Flow diagram
• Structured chart
• SADT diagram
• Warnier/Orr diagram
• Jakson’s diagram

Diagram-diagram diatas digunakan untuk mengambarkan suatu metode tertentu, ada beberapa grafik yang lebih bersifat umum, antara lain :
• Bagan untuk menggambarkan aktifitas (activity charting), seperti : bagan alir sistem, bagan alis program, bagan alir kertas kerja, bagan alir hubungan database, bagan alir proses, dan Gantt chart.
• Bagan untuk menggambarkan tataletak
• Bagan untuk menggambarkan hubungan personil, seperti : Bagan distribusi kerja dan bagan organisasi.

TEKNIK
Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem antara lain :
• Teknik manajemen proyek, seperti CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadualan proyek.
• Teknik menemukan fakta, yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Contohnya : Teknik wawancara, observasi, daftar pertanyaan, pengumpulan sampel.
• Teknik analisis biaya/manfaat
• Teknik inspeksi/walkthrought

Pengembangan Sistem Life Cycle (SDLC), siklus hidup pengembangan perangkat lunak untuk digunakan dalam sistem teknik dan rekayasa perangkat lunak adalah proses penyusunan atau revisi sistem dan model dan metode untuk mengembangkan sistem ini untuk mereka. Istilah ini biasanya merujuk pada komputer atau sistem informasi.

Konsep dari perangkat lunak SDLC dukungan teknis untuk metodologi pengembangan perangkat lunak. Metode ini menyediakan kerangka kerja bagi perencanaan dan pemantauan pengembangan sistem informasi [1]: Proses pengembangan perangkat lunak.

Pengembangan Sistem Life Cycle (SDLC) adalah suatu proses rasional, sistem analis, digunakan untuk mengembangkan sistem informasi, termasuk persyaratan, validasi, pelatihan dan pengguna (aktor) properti. Setiap SDLC adalah kualitas yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan ke kesimpulan pada waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan efisien informasi, saat ini dan merencanakan infrastruktur teknis, komunikasi dan biaya perbaikan dan pemeliharaan rendah

Sistem komputer yang sangat rumit dan sering (terutama dengan kenaikan baru-baru ini di Berorientasi Layanan Arsitektur) untuk menghubungkan beberapa sistem warisan di berbagai biaya untuk perangkat lunak. model SDLC dapat direplikasi dalam berbagai apa yang dibutuhkan untuk menjelaskan. Agile metode seperti XP dan banyak orang, fokus pada isu-isu yang dapat dengan cepat beradaptasi dengan perubahan-perubahan dalam siklus pembangunan. Perancangan metode seperti Rational Unified Proses dan Metode Pengembangan Sistem Dinamis, area terbatas proyek dan ekspansi atau peningkatan produk dari iterasi yang berbeda. Berturut-turut atau besar pra-perencanaan (BDUF) model seperti air terjun timah, penekanan pada perencanaan yang komprehensif dan teratur dan risiko untuk hasil yang sukses dan dapat diprediksi.

Beberapa pendukung tangkas dan berulang membingungkan konsep SDLC proses dengan berurutan atau "tradisional", tetapi SDLC adalah istilah umum untuk semua metode untuk pengembangan, produksi dan editing software.

BAB III

PENUTUP

 

A.    KESIMPULAN

Dalam mengimplementasikan suatu pengembangan sistem sangat diperitungkan akan ada sebab, masalah, visi/tujuan, serta pluang-peluang yang akan terjadi. Maka sangat pentingnya menentukan informasi yang mengalir, menganalisanya, merancang, memuat, serta mendokumentasikannya.sehingga setelah tahap-tahap sebelumnya terlaksana, kita dapat melakukan pengujian, membandingkan dan menentukan ketahanan akan sistem tersebut. Kemudian mengimplementasikanya, dan lakukan tahap terakhir yaitu dengan mmengevaluasi sistem tersebut.

Apabila perlu dilakukan revisi dan pengulangan tahapan siklus hidup pengembangan sistem tentu saja akan menambah beban biaya, tenaga dan waktu dari kedua belah pihak. Hal-hal seperti inilah yang menyebabkan banyak proyek pengembangan sistem informasi gagal atau berhenti di tengah jalan.

B.     KRITIK DAN SARAN

Demikian pembahasan dari kami mengenai System Development Life Cycle (SDLC) ”. Kami hanyalah manusia tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu kritik dan saran kami harapkan dari para pembaca sekalian untuk membangun dan memperbaiki karya tulis selanjutnya. Bila ada suatu kesalahan kami mohon maaf sebesar – besarnya.

 

 

         

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

o            Sutabri Tata,S.Kom.,MM.2004.Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI OFFSET

o            Supriyanto Aji.2005.Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Salemba Infotek

o            Hartono Jogiyanto.1990.Analisis & Disain. Yogyakarta : ANDI OFFSET

o            dewabayu27.wordpress.com/2009/03/07/proses-pengembangan-sistem/. Diakses pada tanggal 25 Juni 2010

o            whaysworld.wordpress.com/2010/03/05/siklus-hidup-pengembangan-sistem-2 whaysworld.wordpress.com/2010/03/05/siklus-hidup-pengembangan-sistem-2 whaysworld.wordpress.com/2010/03/05/siklus-hidup-pengembangan-sistem-2 whaysworld.wordpress.com/2010/03/05/siklus-hidup-pengembangan-sistem-2whysworld.wordpress.com/2010/03/05/siklushidup-pengembangan-sistem-2/. Diakses pada tanggal 25 Juni 2010

o            http://www.infosum.net/id/e-learning/sdlc-systems-development-life-cycle.html.  Diakses pada tanggal 26 Juni 2010

o            http://adikristanto.net/index.php/sejarah-perkembangan-daur-hidup-pengembangan-sistem/. Diakses pada tanggal 26 Juni 2010

o            Vlado. Infosum.net/2009/04/05/sejarah-perkembangan-daurhidup-pengembangan-sistem/. Diakses pada tanggal 27 Juni 2010

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar